Selasa, 02 Juni 2015

Tiada Kompromi: Ketika Yap Thiam Hien Ditantang Seratus Dewa

Oleh: Imam Nasima *)

“…tak seorangpun ia tuntut selain dirinya sendiri. Dan tak sedikitpun pamrih ia harapkan untuk dirinya sendiri. Ia berdebat dengan banyak pihak dan yang ia tantang lebih banyak lagi – para pemimpin politik, hakim-hakim, jaksa-jaksa, polisi, rekan-rekan seprofesi, gerejanya, Perjanjian Lama, sebagian isi Perjanjian Baru, dan bahkan, saya kira, Tuhannya.” (Daniel S. Lev: 1989)

Para pahlawan tidaklah dilahirkan begitu saja, tapi terbentuk melalui suatu proses. Begitu pula halnya dengan sosok pahlawan pembela HAM di Indonesia, Yap Thiam Hien. Meski namanya telah banyak dikenal dalam lingkup komunitas hukum dan masyarakat luas, belum ada satu buku yang secara utuh dan merinci menggambarkan bagaimana jati diri Yap terbentuk. Tentu bukannya belum ada buku sama sekali tentang Yap.